Supertopan yang melanda Filipina disebut-sebut menyebabkan kehancuran serupa tsunami Aceh yang terjadi pada Desember 2004 silam. “Kehancuran seperti ini terakhir kali saya lihat pasca-tsunami Aceh,” kata Sebastian Rhodes Stampa, Kepala Tim Penilai Bencana PBB, kepadaThe New York Times.
Keduanya memang tidak bisa disamakan. “Keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda. Topan menghancurkan Filipina dengan angin, sedangkan tsunami menghancurkan Aceh dengan air,” ujar Brian McNoldy, ahli badai tropis dari Universitas Miami, kepada Live Science.
Secara garis besar, berikut ini perbandingan antara topan Filipina dan tsunami di Samudra Hindia.
1. Daerah terdampak
- Tsunami: Tsunami 2004 menghantam daratan di 14 negara yang terbentang dari Australia hingga Kenya.
- Haiyan: Topan ini menghancurkan sebagian besar wilayah Filipina tengah, Vietnam, dan Cina.
2. Waktu peringatan
- Tsunami: Sebagian besar korban tsunami 2004 tidak mendapatkan peringatan sebelumnya. Ini terjadi karena cepatnya gelombang itu. Bahkan, para ahli di Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Honolulu baru mengetahui adanya tsunami setelah tsunami mencium daerah pertamanya di Sri Lanka.
- Haiyan: Pihak berwenang Filipina sudah memperingatkan warganya beberapa hari sebelum Haiyan menerjang wilayah ini. Oleh sebab itu, sekitar 800 ribu warga telah diungsikan terlebih dahulu. Namun, Filipina tidak menyangka akan ada gelombang yang begitu tinggi.
3. Ketinggian gelombang
- Tsunami: Tsunami hanya menimbulkan gelombang kecil di lautan. Namun, saat tiba di daratan, gelombang menjadi begitu tinggi, bahkan ada yang mencapai ketinggian 30 meter di atas permukaan laut.
- Topan Haiyan: Berbeda halnya dengan tsunami, Haiyan adalah gelombang badai. Gelombang ini sudah meninggi sejak dari laut. Dengan dorongan angin kencang, gelombang sampai ke daratan. Saat sampai ke daratan, gelombang tertinggi hanya sekitar 6 meter.
4. Korban
- Tsunami: Menurut US Geological Survey (USGS), secara keseluruhan, gempa bumi dan tsunami menewaskan sekitar 230 ribu jiwa dan membuat 1,7 juta orang dari 14 negara di Asia dan Afrika harus mengungsi.
- Topan Haiyan: Semula pemerintah Filipina menyebutkan korban jiwa bisa mencapai 10 ribu orang. Meski demikian, hingga kini baru ditemukan sekitar 4.000 jiwa. Sementara itu, PBB melaporkan, sebanyak 660 ribu orang dipaksa mengungsi.
5. Dampak ekonomi
- Tsunami: Menurut perkiraan, tsunami menyebabkan kerugian hingga US$ 10 miliar (Rp 116 triliun).
- Haiyan: Meski terlalu dini untuk memperkirakannya, Jonathan Adams, seorang analis senior di Bloomberg Industries, topan Haiyan menimbulkan kerugian hingga US$ 14 miliar (Rp 162 triliun).
Keduanya memang tidak bisa disamakan. “Keduanya disebabkan oleh hal yang berbeda. Topan menghancurkan Filipina dengan angin, sedangkan tsunami menghancurkan Aceh dengan air,” ujar Brian McNoldy, ahli badai tropis dari Universitas Miami, kepada Live Science.
Secara garis besar, berikut ini perbandingan antara topan Filipina dan tsunami di Samudra Hindia.
1. Daerah terdampak
- Tsunami: Tsunami 2004 menghantam daratan di 14 negara yang terbentang dari Australia hingga Kenya.
- Haiyan: Topan ini menghancurkan sebagian besar wilayah Filipina tengah, Vietnam, dan Cina.
2. Waktu peringatan
- Tsunami: Sebagian besar korban tsunami 2004 tidak mendapatkan peringatan sebelumnya. Ini terjadi karena cepatnya gelombang itu. Bahkan, para ahli di Pusat Peringatan Tsunami Pasifik di Honolulu baru mengetahui adanya tsunami setelah tsunami mencium daerah pertamanya di Sri Lanka.
- Haiyan: Pihak berwenang Filipina sudah memperingatkan warganya beberapa hari sebelum Haiyan menerjang wilayah ini. Oleh sebab itu, sekitar 800 ribu warga telah diungsikan terlebih dahulu. Namun, Filipina tidak menyangka akan ada gelombang yang begitu tinggi.
3. Ketinggian gelombang
- Tsunami: Tsunami hanya menimbulkan gelombang kecil di lautan. Namun, saat tiba di daratan, gelombang menjadi begitu tinggi, bahkan ada yang mencapai ketinggian 30 meter di atas permukaan laut.
- Topan Haiyan: Berbeda halnya dengan tsunami, Haiyan adalah gelombang badai. Gelombang ini sudah meninggi sejak dari laut. Dengan dorongan angin kencang, gelombang sampai ke daratan. Saat sampai ke daratan, gelombang tertinggi hanya sekitar 6 meter.
4. Korban
- Tsunami: Menurut US Geological Survey (USGS), secara keseluruhan, gempa bumi dan tsunami menewaskan sekitar 230 ribu jiwa dan membuat 1,7 juta orang dari 14 negara di Asia dan Afrika harus mengungsi.
- Topan Haiyan: Semula pemerintah Filipina menyebutkan korban jiwa bisa mencapai 10 ribu orang. Meski demikian, hingga kini baru ditemukan sekitar 4.000 jiwa. Sementara itu, PBB melaporkan, sebanyak 660 ribu orang dipaksa mengungsi.
5. Dampak ekonomi
- Tsunami: Menurut perkiraan, tsunami menyebabkan kerugian hingga US$ 10 miliar (Rp 116 triliun).
- Haiyan: Meski terlalu dini untuk memperkirakannya, Jonathan Adams, seorang analis senior di Bloomberg Industries, topan Haiyan menimbulkan kerugian hingga US$ 14 miliar (Rp 162 triliun).