Biografi dan Biodata Evan Dimas Darmono Sang Kapten U 19 Timnas Indonesia


Kapten Timnas Indonesia U-19, Evan Dimas Darmono (kanan, berlutut) bersama rekan-rekannya merayakan golnya ke gawang Korea Selatan dalam babak peyisihan Grup G Piala AFC U-19 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (12/10/2013). Hingga akhir babak pertama kedudukan imbang dengan skor 1-1. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA)
Evan Dimas Drmono (lahir di Surabaya, 13 Maret 1995; umur 18 tahun) adalah pemain sepak bola berkebangsaan Indonesia yang bermain pada posisiGelandang. Saat ini ia bergabung dengan klub Persebaya 1927 tapi karena statusnya masih sebagai pemain amatir, ia belum bisa memperkuat klubnya sebelum PSSI mengubah statusnya menjadi pemain profesional.[2] Evan Dimas juga sukses membawa Timnas Indonesia U-19 menjuaraiKejuaraan Remaja U-19 AFF 2013 dengan mengalahkan Vietnam di partai puncak.


Evan Dimas adalah seorang putra Surabaya yang lahir dari pasangan Condro Permono dan Ana. Tahun 2012 lalu, ia terpilih masuk ke dalam skuat sepak bola Jawa Timur yang berlaga di Pekan Olahraga Nasional XVIII di Pekanbaru. Di level tim nasional, ia sudah memulai karirnya di tingkat U-17 sekaligus menyandang ban kapten, sebelumnya ia juga telah mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong pada tahun 2012. Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk ‘The Chance’ dan menjadi satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih oleh mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.

di tahun 2013, dia mengantarkan Team garuda menjadi Juara AFF u-19



Pelatih tim nasional (timnas) U-23, Rahmad Darmawan beberapa waktu lalu mengungkapkan ada tiga pemain timnas U-19 yang dibidiknya untuk SEA Games 2013 di Myanmar. Mereka adalah kapten tim Evan Dimas Darmono, Hansamu Yama Pratama, dan Ilham Udin Armain.

Pertanyaan muncul sekarang apakah seorang Evan Dimas pantas mengisi lini tengah timnas U-23 nanti?

Pertanyaan itu pernah dijawab oleh sang pelatih timnas U-19, Indra Sjafri. Pria asal Minang itu mengatakan, Evan hanya hebat di kelompok umurnya dan jika harus meloncat ke umur yang lebih tinggi, dia akan sulit berkembang.

"Evan pemain yang hebat di kelompok umurnya, jika bermain di kelompok umur yang lebih tinggi dia akan sulit berkembang," ujar Indra pada media beberapa waktu lalu.

Dalam laga pembuka timnas U-19 di penyisihan Grup G Kualifikasi Piala Asia U-19 di Stadion Gelora Bung Karno, Selasa (8/10/2013) malam, Evan membuktikan kelasnya.

Evan Dimas yang bermain sebagai kapten sejak menit awal menampilkan permainan boleh dibilang sangat baik menjaga kedalaman lini tengah. Dia berhasil menjadi jangkar permainan timnas, bermain apik di babak pertama tapi Evan justru ternoda di babak kedua.

Pemain asal Persebaya Surabaya 1927 harus mendapatkan kartu kuning dari wasit di babak kedua. Tapi secara keseluruhan permainan, anak muda asal Surabaya itu cukup baik. Dalam pertandingan itu, dia mencetak dua assist dan satu gol.

Satu umpan manisnya lewat eksekusi tendangan bebas di babak pertama menit ke-10, berhasil ditanduk oleh Muchlis Hadi. Satu gol itu pun membuat Indonesia unggul di babak pertama. Belum lagi, operan Evan selalu berhasil mencapai 80% kepada rekan-rekannya.

Pada babak kedua, sebuah assist manisnya pada Muchlis berhasil membuat Indonesia unggul 2-0 atas Laos pada menit 51. Tak hanya ingin menjadi pemain yang memberi umpan. Evan Dimas mampu mengubah skor menjadi 4-0. Setelah lolos dari jebakan offside, Evan Dimas langsung menggiring bola dan akhirnya melepaskan tembakan ke sisi kanan gawang.

Evan juga merupakan salah satu faktor penting kesuksesan Garuda Muda meraih mahkota juara Piala AFF U-19 2013, September lalu di Jawa Timur.

Selain menjadi kreator permainan, Evan juga menyumbang lima gol yang membawanya berada di posisi ke-2 pencetak gol terbanyak Piala AFF U-19 2013, di bawah pemain Vietnam, Nguyen Van Toan (6 gol).

Jadi pertanyaan sekarang, layakkah pemuda berusia 18 tahun itu main di timnas U-23. Hanya jawaban dan kematangan Evan sebagai kapten timnas U-19 yang akan membuktikan.

Apalagi ketika timnas U-23 berlaga di kompetisi Islamic Solidarity Games di Palembang beberapa waktu lalu. Timnas seolah tak punya playmaker atau kreator yang memulai serangan di lini tengah. Jadi, Evan Dimas sepertinya pantas diberikan kesempatan. Toh, banyak contoh di luar dimana pemain muda main di senior.


Popularitas gelandang sekaligus kapten tim nasional U-19 Indonesia, Evan Dimas, ternyata tidak sebatas di dalam negeri. Ketenaran Evan Dimas bahkan sampai ke Negeri Matador Spanyol. Buktinya, sosok Evan Dimas muncul di situs resmi klub raksasa Spanyol, Barcelona.

Sebuah artikel berjudul, Evan Dimas: Kapten Timnas U-19 Indonesia Berhati Blaugrana, muncul di situs resmi Barcelona edisi bahasa Indonesia. Pada artikel tersebut, tertulis Evan Dimas kapten tim nasional yang mempunyai hati Blaugrana. Foto Evan Dimas sewaktu diBarcelona juga dipajang di artikel tersebut.

“Evan Dimas, kapten tim nasional sepak bola U-19 yang mengantarkan Indonesia menjadi juara di AFF Cup U-19 adalah fans Barça dan melihat FC Barcelona sebagai cerminan dalam permainan sepak bolanya,” bunyi tulisan tersebut seperti dikutip Tribunnews.com.

Evan Dimas pernah mendapat kesempatan menimba ilmu sepak bola di Barcelona. Tahun lalu Evan Dimas mengungguli lebih dari 100 anak Indonesia dalam program yang diselenggarakan oleh perusahaan perlengkapan olah raga asal Amerika Serikat bernama The Chance.

Kepada Tribunnews.com beberapa waktu lalu, Evan Dimas menuturkan pada saat itu dirinya sempat bermain bersama sejumlah pemain tim utama Barcelona, salah satunya adalah Andres Iniesta yang memang pemain pujaannya.

“Wah, ini mimpi atau bukan? Biasanya saya melihat di televisi. Saya seperti bermimpi bisa bersalaman dengan dia, saya tidak menyangka,” ungkap Evan ketika itu.
Related Post